Prospek Pasar Properti di Tengah Pandemi Virus Corona
perumahan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro
Penyebaran virus corona (Covid-19) perlahan berdampak pada kehidupan para pekerja di banyak negara, termasuk di Indonesia. Presiden Joko Widodo telah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona, salah satu caranya adalah mengurangi aktivitas di luar rumah yaitu dengan kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah.
Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengungkapkan bahwa bekerja dari rumah tentu ada banyak penyesuaian dan pikiran yang terlintas. Bagi mereka yang sehari-hari sibuk di luar, tiba-tiba rumah tidak lagi hanya tempat singgah untuk istirahat dan mandi saja. Bekerja, belajar, mengerjakan PR, berolahraga, semua kini harus dilakukan dari dalam rumah.
"Di antara kita mungkin jadi berpikir lagi mengenai peran rumah dalam kehidupan sehari-hari. Sambil bekerja di rumah, bayangan tentang rumah ideal makin terbentuk dengan jelas. Bagi sebagian orang, ini mungkin momen untuk memantapkan niat untuk memiliki rumah tentunya yang bisa mendukung untuk bekerja dari rumah secara produktif. Jika saat ini tempat tinggal pekerja masih menyewa, mungkin sudah saatnya berpikir untuk membeli rumah yang tepat," jelas Marine dikutip keterangannya di Jakarta, Minggu (29/3).
Menurut dia, impian untuk memiliki rumah ideal bisa jadi lebih dekat dan bisa dijangkau. Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 mencatat bahwa secara keseluruhan, pasar properti di tahun 2020 akan terus menjadi buyers’ market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti.
Pembeli akan dimanjakan dengan serangkaian pilihan dengan harga yang kompetitif dan karenanya disarankan untuk bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang lebih rendah atau untuk mendapatkan diskon dan bonus tambahan.
"Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya," katanya.
Rumah.com Indonesia Property Market Index-Harga apartemen pada kuartal IV-2019 berada pada titik 115,4 atau naik 1 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter). Kenaikan ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setelah dua kuartal sebelumnya RIPMI-H mengalami penurunan. Meski demikian, RIPMI-H apartemen masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).
Tanda-tanda pemulihan tersebut dilihat berdasarkan data historikal yang menunjukkan trend jangka panjang tetap positif.
"Hanya saja, dampak pandemi corona ini akan menggeser periode pemulihan tersebut. Berbagai skenario dan upaya serta kebijakan yang dilakukan pemerintah setidaknya memberikan optimisme bahwa pergeseran mungkin terjadi 6 hingga 9 bulan dari perkiraan awal."
Suplai Properti
Pada kuartal IV-2019, indeks suplai apartemen berada pada 106,7, meningkat jika dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, sebesar 13 persen. Indeks suplai apartemen didominasi oleh daerah-daerah yang merupakan pemasok apartemen terbesar seperti Jakarta (66 persen), Jawa Barat (12 persen) dan Banten (10 persen).
Pentingnya hunian yang bisa produktif bekerja dari rumah ini juga sejalan dengan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020 dimana infrastruktur dan fasilitas di area hunian merupakan faktor eksternal penting kedua yang menjadi pertimbangan ketika akan membeli atau menyewa properti.
Sebanyak 72 persen dari responden menyatakan infrastruktur dan fasilitas hunian sebagai faktor eksternal penting kedua setelah lokasi hunian yang menjadi faktor eksternal penting pertama dan dipilih oleh 89 persen responden.
Sementara status kepemilikan properti menjadi faktor internal penting pertama yang menjadi pertimbangan ketika akan membeli atau menyewa properti sebagaimana disampaikan oleh 58 persen responden menurut hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020.
Sedangkan harga per meter persegi menjadi faktor internal penting kedua dipilih oleh 49 persen responden dan fasilitas yang ada pada properti menjadi faktor internal penting ketiga dipilih oleh 44 persen responden.
Menurut hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H-1 2020, kecenderungan memilih hunian dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai ini juga terlihat dari pilihan lokasi hunian dimana hampir 1 dari 3 responden tinggal di Jakarta, khususnya generasi muda terutama mereka yang masih lajang atau mereka yang sudah menikah tapi belum memiliki anak.
Sementara mereka yang tinggal di Jakarta, sebagian besar responden atau sejumlah 78 persen tersebar di wilayah Jakarta Timur, Selatan dan Barat. Terdiri dari 27 persen di Jakarta Timur, 26 persen di Jakarta Selatan, 25 persen di Jakarta Barat. Sedangkan di Jakarta Pusat terdapat 13 persen dan Jakarta Utara 9 persen.
Kebijakan work from home di Indonesia ini meskipun hanya sementara di saat pandemi corona berlangsung, namun tidak dipungkiri akan menjadi tren di masa depan.
"Di tengah ancaman pandemi corona yang membuat harus diam di rumah dan hunian masing-masing, pekerja akan mempertimbangkan kembali tentang rumah dan kelengkapan fasilitas pendukung nya menjadi teramat penting. Jika industri properti bisa kembali bangkit setelah pandemi ini selesai diharapkan dengan berbagai dukungan stimulus dari pemerintah bisa ikut mendongkrak industri lainnya karena industri properti memiliki dampak turunan terhadap lebih dari 170 industri terkait," pungkas Marine.
0 Response to "Prospek Pasar Properti di Tengah Pandemi Virus Corona"
Posting Komentar